Skip to main content

Tahapan-Tahapan Audit Keuangan yang Harus dilakukan

Tahapan
Audit Keuangan
 secara runtut perlu dilakukan pada kegiatan yang sudah tersistematis,
seperti suatu perusahaan. Audit merupakan aktivitas pengumpulan dan pemeriksaan
bukti yang terkait pada informasi untuk menentukan dan membuat laporan. Adanya
audit bertujuan untuk memastikan bahwa semua transaksi yang terjadi pada
perusahaan telah dicatat dan dimasukkan ke dalam jurnal dengan segala
kelengkapannya. Kelengkapan transaksi menjadi sangat penting sebagai bukti
transaksi yang terjadi pada perusahaan.

4 Tahapan
Audit Keuangan yang Harus dilakukan

  • Penerimaan Perikatan Audit
Tahapan
Audit Keuangan 
pertama kali yang harus dilakukan yaitu dengan penerimaan perikatan audit. Perikatan
adalah suatu kesepakatan dua pihak untuk mengadakan suatu ikatan perjanjian. Seorang
client atau konsumen yang membutuhkan jasa
auditing seperti mengadakan
suatu ikatan agreement atau perjanjian
dengan auditor. Client akan menyerahkan pekerjaan audit kepada auditor untuk
melaksanakan pekerjaan audit berdasarkan kompetensi yang profesional.
Langkah
pertama yaitu dengan menerima perikatan audit dari calon client. Kemudian
ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu mengevaluasi integritas
manajemen, menentukan kompetensi, mengidentifikasi keadaan khusus dan risiko, menentukan
kualitas dan kemampuan untuk menguji kemahiran dan lain-lain.
  • Perencanaan Proses Audit
Setelah melakukan
penerimaan perikatan audit, selanjutnya yaitu perusahaan melakukan perencanaan
audit. Ada beberapa hal yang harus dipahami sebelum merencanakan audit seperti
memahami bisnis. Pihak client akan memberikan guide atau
tutor tentang
sumber informasi untuk pihak auditor.
Prosedur
analitik yang dilakukan dalam audit meliputi identifikasi perhitungan, analisa
data, identifikasi perbedaan yang signifikan, dampak hasil prosedur analitik, dan
lain-lain. Pada proses perencaan ini, audit juga harus mempertimbangkan tingkat
laporan keuangan dan tingkat saldo.
Hal yang
tidak boleh dilewatkan yaitu risiko dari perencanaan audit, pemahaman dan
pengujian pengendalian intern, penaksiran risiko pengendalian dan lain-lain. Perencanaan
proses audit juga mempertimbangkan beberapa hal seperti faktor memberikan
pengaruh saldo, pemahaman pengendalian intern, dan pengembangan strategi audit
awal. Dengan memikirkan seluruhnya secara matang, tentu laporan keuangan dapat
dibuat dengan perencanaan yang tepat.  
  • Pelaksanaan Pengujian Audit
Tahap selanjutnya yaitu pelaksanaan pengujian audit. Pada pelaksanaan pengujian audit ini ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Seperti pengujian analitik, pengujian substantif dan pengujian pengendalian. Pengujian analitik dilakukan oleh auditor dengan mempelajari data-data dan informasi yang berkaitan dengan bisnis klien dan membandingkannya dengan data atau informasi lain.
Pengujian
analitik adalah pengujian yang dilakukan untuk melakukan evaluasi informasi
keuangan yang satu dengan keuangan yang lainnya. Tujuan melakukan pengujian ini
yaitu untuk memperoleh asersi tertentu yang berhubungan dengan saldo rekening
ataupun jenis transaksi lainnya.
Pengujian substantif
yaitu pengujian yang menentukan apakah semua tujuan audit sebenarnya  berkaitan dengan transaksi. Tercatat telah
terpenuhi di masing-masing kelas transaksi. Salah satu contoh auditor dengan
menguji substantif atas transaksi untuk menguji apakah transaksi yang dicatat
benar-benar ada dan seluruh transaksi sudah dicatat. Pengujian ini dilakukan
untuk menemukan kesalahan yang langsung memberikan pengaruh pada laporan
keuangan.
Sedangkan pengujian
pengendalian yaitu pengujian yang dilaksanakan terhadap rancangan pelaksanaan
suatu prosedur maupun kebijakan struktur pengendalian internal. Pengujian yang
dilakukan auditor untuk menilai efektivitas prosedur dan pengendalian yang
berguna  mendeteksi dan mencegah
kesalahan saji materi dalam suatu asersi laporan keuangan.
  • Pelaporan Audit
Tahap
terakhir yaitu pelaporan audit keuangan dimana menjadi media yang digunakan
oleh pihak auditor dalam melakukan komunikasi dengan pihak eksternal disekitarnya.
Laporan ini merupakan laporan dalam bentuk komunikasi auditor dengan pihaknya.
Pelaporan audit tidak boleh sembarang yang harus sesuai dengan bukti di
lapangan.
Laporan
audit harus memiliki kejelasan informasi yang disajikan. Seperti jenis jasa
yang berikan, lingkup audit pelaksanaan, objek yang audit, tujuan audit dan
rekomendasi yang diberikan untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Selain itu,
pelaporan audit ini juga harus jelas dalam rencana yang akan digunakan untuk
tahapan selanjutnya.
Laporan audit
menjadi tanggung jawab yang besar dimana sebagai penentu untuk menjalin kerja
sama atau tidak. Pelaporan terkait audit yang dilakukan secara otomatis akan
memberikan dampak positif pada proses penyusunan laporan keuangan. Jika dalam
membuat laporan audit sembarangan dan tidak bertanggung jawab, maka nama kantor
akuntan publik pun akan tercemar dan bahkan ada hukuman dari pihak berwajib.

6 Langkah
Melakukan Proses Audit

  • Meminta Dokumen yang dibutuhkan
Langkah pertama dalam melakukan proses audit yaitu dengan meminta dokumen yang dibutuhkan. Setelah mengkonfirmasi bahwa auditor akan mendatangi client, maka auditor meminta dokumen yang dibutuhkan terkait kebutuhan audit.
Auditor
terkadang sudah mengirimkan daftar dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk proses
audit kepada client. Dokumen tersebut biasanya rekening koran, salinan
laporan audit sebelumnya, nota keuangan dan buku besar. Auditor biasanya juga
meminta bagan organisasi client dan daftar nama dewan komite terkait.
  • Mempersiapkan Rencana Audit
Ketika
dokumen-dokumen yang dibutuhkan sudah tersedia, auditor akan memeriksa
informasi yang terkandung dalam dokumen tersebut. Setelah itu ia akan
merencanakan bagaimana proses audit akan dilakukan. Setiap auditor akan
memiliki gaya pengauditan sendiri-sendiri tetapi tetap mengindahkan kode etik
sebagai auditor.
Tim Audit
dapat melakukan workshop risiko untuk mengidentifikasi kemungkinan
masalah yang akan muncul selama proses audit berlangsung. Kemungkinan auditor
akan menyusun rencana audit sesuai diskusi atau workshop yang sudah
dilakukan oleh tim Audit.
  • Menjadwalkan Rapat Terbuka
Auditor akan
mengundang manajemen senior, staff administrasi utama, general affair dari
pihak client dalam rapat terbuka. Dalam rapat ini, auditor akan
mempresentasikan ruang lingkup audit atau audit scome, waktu pelaksanaan
audit dan masalah lain yang sekiranya berkatan dengan prose audit.
  • Kerja Lapangan
Auditor akan
mengambil informasi yang dikumpulkan melalui rapat terbuka dan menggunakannya
untuk mewujudkan Rencana Audit. Kerja lapangan ini kemudian dilaksanakan dengan
berkomunikasi terlebih dulu dengan anggota staf dan meninjau prosedur serta
proses audit. Auditor akan menguji kepatuhan client terkait dengan
pencatatan dan pelaporan keuangan yang sesuai dengan PSAK.
Kontrol internal
akan dievaluasi untuk memastikan bahwa hal tersebut benar-benar dijalankan
secara nyata dan memadai. Pihak auditor juga akan mendiskusikan suatu masalah
ketika masalah tersebut muncul pada client. Hal tersebut untuk
memberikan kesempatan pada client agar dapat memberikan feedback.  
  •  Menyusun Laporan
Auditor akan
menyiapkan laporan audit yang berisi rincian temuan-temuan selama proses audit
dilakukan. Auditor juga akan menulis komentar terkait temuannya dan
merekomendasikan solusi kepada client.

Berbagai
Dokumen Mudah dibuat dan Aman dengan Finata

Kini membuat dan menyimpan berbagai dokumen berkaitan dengan perusahaan atau bisnis tidak lagi sulit. Sekarang ada Finata yang merupakan Software Bisnis yang akan memecahkan berbagai permasalahan penyusunan laporan perusahaan. Selain fitur Finata yang lengkap, software ini juga menyediakan platform pengelola bisnis yang berguna untuk mendukung UMKM dengan sistem berbasis web.
Tahapan Audit Keuangan tentu membutuhkan berbagai syarat dokumen yang harus Anda buat. Nah, salah satu fitur dari Finata yaitu laporan lengkap yang dapat digunakan untuk membuat keuangan internal, pajak hingga analisanya pun dapat Anda lakukan disini.

Comments

Popular posts from this blog

Kelebihan dan Kekurangannya Sistem Penjualan Konsinyasi

|  Feb 16, 2020 Kelebihan dan Kekurangannya Sistem Penjualan Konsinyasi Apa saja  kelebihan dan kekurangan sistem penjualan konsinyasi  itu?  Seperti yang kita tahu bahwa dalam dunia bisnis ada berbagai macam yang bisa dilakukan untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Apapun bahkan cenderung akan dilakukan baik dari metode, sistem, cara, perjanjian dan lain sebagainya agar bisa meningkatkan penjualan produk perusahaannya. Salah satu metode yang seringkali dipakai oleh para pebisnis yang ingin mendapatkan keuntungan dengan cepat adalah dengan menggunakan metode penjualan konsinyasi. Secara teori, definisi penjualan konsinyasi sendiri yaitu sebuah perjanjian yang dilakukan antara kedua belah pihak. Pihak yang memiliki barang menyerahkan barang dimilikinya pada pihak tertentu untuk menjualnya sehingga bisa mendapatkan komisi tertentu. Untuk pihak pemilik barang biasa disebut dengan consignor sedangkan untuk pihak yang dititipi disebut consignee. Hampir sam...

Cara Menentukan Upah Tenaga Kerja

|  Feb 7, 2020 Cara Menentukan Upah Tenaga Kerja Cara menentukan upah tenaga kerja  adalah salah satu yang paling sulit untuk diperkiraan. Biaya ini adalah jumlah uang yang Anda bayarkan kepada karyawan secara harian, mingguan, atau bulanan. Karena merupakan biaya konstan, perusahaan harus mengetahui dan memahami cara menghitung gaji karyawan. Ketika perusahaan membayar seseorang untuk bekerja berarti perusahaan tersebut telah membeli tenaga kerja karyawan. Perusahaan dapat menghargai tenaga kerja berdasarkan keahlian, pengalaman, dan manfaat yang diperoleh dengan meminta mereka bekerja untuk perusahaan Anda. Ada dua jenis tenaga kerja, yang dikenal sebagai biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Biaya tenaga kerja langsung merujuk pada karyawan yang bekerja dengan jumlah jam tertentu dalam seminggu. Biaya tidak langsung mencakup pekerja lepas, kontraktor yang bekerja dalam periode waktu tertentu, dan karyawan jangka pendek. Pem...