Skip to main content

Jenis Pajak, Ciri-Ciri dan Fungsi Pajak di Indonesia


Jenis pajak yang berlaku di Indonesia memiliki beberapa ciri dan
fungsi masing-masing. Pajak merupakan pungutan wajib yang dibayarkan oleh
rakyat untuk negara untuk digunakan kembali bagi kepentingan umum.  Rakyat
yang taat membayar pajak memang tidak akan merasakan dampaknya secara langsung
karena pajak digunakan untuk kepentingan umum. Selain itu pajak merupakan
sumber dana pemerintah untuk melakukan pembangunan.

Ciri-ciri Pajak

Merupakan kontribusi wajib warga negara

Pajak berlaku bagi setiap warga
negara pada umumnya, namun lebih spesifik bagi warga negara yang sudah memenuhi
syarat objektif dan subjektif. Maksudnya adalah bagi warga negara yang sudah
memiliki penghasilan lebih dari Rp 2.050.000 per bulan. Jika anda merupakan
pegawai negeri atau swasta yang memiliki penghasilan lebih dari Rp 2 juta maka
diwajibkan untuk membayar pajak.
Berbeda lagi jika anda merupakan
pengusaha, maka setiap penghasilan yang didapatkan akan dikenakan pajak sebesar
1% dari total penghasilan. Jumlah  tersebut ditetapkan berdasarkan
peraturan pemerintah yaitu PP 46 tahun 2013.

Bersifat memaksa untuk setiap warga

Jika seorang warga negara telah
memenuhi syarat subjektif dan objektif akan diwajibkan untuk membayar pajak.
Bahkan dalam undang-undang sudah dijelaskan jika warga negara dengan sengaja
tidak membayar pajak yang seharusnya dibayarkan akan mendapatkan sanksi.
Ancaman sanksi tersebut bisa berupa sanksi administratif atau ancaman secara
pidana.

Warga negara tidak mendapat imbalan secara langsung

Membayar pajak berbeda dengan
membayar retribusi sehingga dampak yang diberikan tidak bisa dirasakan secara
langsung bagi perorangan. Pajak merupakan salah satu cara pemerataan pendapatan
warga negara. Dengan begitu, jika seseorang membayar pajak dalam jumlah
tertentu akan mendapatkan imbalan berupa perbaikan jalan, sarana dan lain
sebagainya. Artinya dampak yang diberikan berbeda dengan biaya retribusi yang
anda berikan untuk fasilitas tertentu.

Jenis Pajak yang Dipungut Pemerintah
dari Masyarakat

Jenis Pajak Berdasarkan Sifat

Berdasarkan sifatnya, pajak digolongkan menjadi 2 yaitu pajak langsung dan juga pajak tidak langsung. Pajak langsung atau indirect Tax merupakan pajak yang diberikan bagi wajib pajak ketika melakukan peristiwa dan perbuatan tertentu.
Dengan begitu, pajak tidak langsung tidak bisa dipungut secara berkala namun hanya bisa dipungut bila terjadi peristiwa atau kejadian tertentu. Contoh dari jenis ini adalah pajak penjualan barang mewah, yang mana pajak ini hanya diberikan saat menjual barang mewah.
Sedangkan pajak langsung atau direct
tax merupakan pajak yang diberikan secara berkala bagi wajib pajak sesuai
dengan surat ketetapan pajak yang ada. Dalam surat ketetapan pajak, tercantum
jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh setiap wajib pajak.
Pajak langsung wajib ditanggung oleh
seseorang yang terkena wajib pajak serta tidak bisa dialihkan pada pihak lain.
Contoh dari jenis pajak ini adalah pajak bumi dan penghasilan serta pajak
penghasilan. Pajak tersebut harus dibayarkan oleh warga negara yang terdaftar
sebagai wajib pajak.

Pajak berdasarkan instansi pemungut

Berdasarkan jenis instansi
pemungutannya, pajak dibagi menjadi dua jenis yaitu pajak negara dan pajak
daerah. Pajak daerah atau pajak lokal merupakan pajak yang diambil oleh
pemerintah daerah dan terbatas pada rakyat daerah tersebut. Daerah tersebut
bisa meliputi Pemda Tingkat II atau Pemda Tingkat I. Contoh dari pajak ini
adalah pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan dan lain sebagainya.
Sedangkan pajak negara atau pusat
adalah pajak yang diambil pemerintah pusat melewati instansi yang terkait.
Instansi-instansi tersebut diantaranya adalah dirjen pajak, kantor inspeksi
pajak, Dirjen Bea dan Cukai yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia.

Pajak Berdasarkan Subjek dan Objek Pajak

Dalam penggolongan ini, pajak
dibedakan menjadi dua yaitu pajak objektif dan pajak subjektif. Pajak objektif
merupakan pajak yang diambil berdasarkan objeknya. Contoh dari pajak ini adalah
pajak impor, bea baterai, pajak kendaraan motor, dan beberapa pajak lainnya.
Selanjutnya, sesuai dengan namanya
pajak subjektif merupakan pajak yang diambil berdasarkan subjeknya. Adapun
contoh dari pajak ini adalah pajak penghasilan dan pajak kekayaan.
Setiap pengadministrasian yang ada hubungannya dengan pajak pusat akan dilaksanakan di kantor pelayanan pajak (KPP), dan kantor wilayah direktorat jenderal pajak. Sedangkan untuk administrasi yang berhubungan dengan pajak daerah akan dilaksanakan di kantor dinas pendapatan daerah. Selain itu bisa juga dibayarkan melalui kantor pajak daerah yang dinaungi pemerintah daerah.

Fungsi Pajak bagi Negara dan
Masyarakat

 Pajak memiliki fungsi dan
peran yang signifikan dalam keberlangsungan negara terutama bagi pembangunan.
Pajak dijadikan sebagai sumber pendapatan dan pemasukan negara untuk membiayai
setiap pengeluaran yang dibutuhkan. Salah satu fungsi terbesar dari pajak
adalah untuk biaya pembangunan. Berikut ini adalah beberapa fungsi pajak bagi
negara.

Fungsi budgeter (fungsi anggaran)

Pajak adalah sumber pemasukan
keuangan negara yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dana dari wajib pajak.
Nantinya pajak atau kas termasuk akan masuk dalam kas negara untuk membiayai
pembangunan nasional dan pengeluaran negara. Dengan begitu, pajak adalah sumber
pendapatan  bagi negara yang memiliki tujuan untuk menyeimbangkan
pendapatan negara dengan pengeluaran negara.

Fungsi regulasi (fungsi mengatur)

Pajak adalah alat yang digunakan
untuk melaksanakan atau mengatur kebijakan negara dalam lapangan baik bidang
ekonomi atau sosial. Fungsi pajak untuk mengatur ini terletak pada pajak yang
bisa menghambat laju inflasi. Selain itu pajak juga menjadi alat yang mendorong
kegiatan ekspor dan memberikan proteksi terhadap barang produksi dalam negeri.

Fungsi pemerataan

Fungsi ini terletak pada pajak yang
bisa digunakan untuk menyesuaikan antara pembagian pendapatan dengan
kesejahteraan masyarakat.

Fungsi stabilisasi

Fungsi ini digunakan ketika pajak
digunakan sebagai alat untuk menstabilkan kondisi dan keadaan perekonomian.
Contohnya adalah ketika pajak digunakan untuk mengatasi inflasi, atau ketika
pemerintah menetapkan pajak yang tinggi. Dengan begitu jumlah uang yang beredar
bisa dikurangi. Sebaliknya, untuk mengatasi deflasi pemerintah akan menurunkan pajak
dan menambah uang yang diedarkan.
Dari fungsi-fungsi diatas, adalah
fungsi pajak yang banyak dijumpai di beberapa negara. Di negara kita, fungsi
pajak lebih ditekankan pada 2 fungsi pajak yang pertama. Tanggungjawab bagi
pembayaran pajak ini terletak pada masing-masing masyarakat untuk memenuhi
kewajiban tersebut.
Bagi sebagian masyarakat atau bahkan perusahaan, menghitung dan melaporkan pajak bukan salah satu hal yang mudah. Namun dizaman yang modern seperti saat ini, pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan satu aplikasi software pajak saja. Dengan adanya aplikasi finata, wajib pajak bisa melaporkan dan membayar pajak dengan mudah.
Jenis pajak yang tertulis diatas bisa dilaporkan dan dibayar dengan aplikasi yang secara otomatis akan menghitung dan melaporkan pajak anda. Pelaporan dan penghitungan tersebut dilihat berdasarkan setiap aktifitas yang anda lakukan didashbor anda. Finata juga sudah dilengkapi dengan berbagai fitur yang memudahkan pekerjaan anda. Tunggu apalagi, di zaman yang modern seperti saat ini saatnya bagi kita untuk menggunakan aplikasi yang akan mempermudah tanggungjawab kita.

Comments

Popular posts from this blog

Kenapa Bisnis Membutuhkan Akuntansi?

|  Feb 3, 2020 Kenapa Bisnis Membutuhkan Akuntansi Kenapa bisnis membutuhkan akuntansi?  Akuntansi adalah bagian dari setiap bisnis yang sukses. Akuntasi melayani semua bisnis dan itu sebabnya bisnis tidak dapat beroperasi tanpa bantuan akuntan profesional. Akuntan memainkan peran yang sangat penting dalam pembukuan, audit, layanan persiapan pajak, dan konsultasi di antara peran lainnya.  Lalu seperti apakah fungsi dari akuntansi itu sendiri dan mengapa sebuah bisnis atau usaha membutuhkan keberadaan akuntan? Apa itu Akuntansi? Bisnis menghabiskan banyak waktu dan uang dalam mencatat transaksi keuangan mereka. Namun, apakah upaya yang sungguh-sungguh ini akhirnya sepadan? Mari jelajahi peran apa yang harus dimainkan akuntansi dalam bisnis. Akuntansi sangat penting untuk mencatat transaksi keuangan dalam bisnis. Tanpa akuntansi, Anda tidak dapat menampilkan kesehatan keuangan bisnis Anda kepada para pemangku kepentingan Anda. Akuntansi sangat pent