Skip to main content

Begini Cara Menghitung Kebutuhan Modal Usaha

Perhitungan biaya yang tepat untuk modal awal usaha merupakan salah satu komponen penentu kesuksesan bisnis Anda. Dengan perhitungan kebutuhan modal usaha, Anda dapat membuat strategi bisnis yang tepat sekaligus
merancang skema pembiayaan yang lebih terarah.
Umumnya, perhitungan modal usaha didapat dari jumlah aktiva lancar dikurangi utang lancar. Agar lebih jelas dalam memahami cara perhitungan modal usaha, simak beberapa poin penting berikut ini:

1. Menghitung Besar Aktiva Lancar dan Utang Lancar

Aktiva lancar merupakan aktiva yang dapat dikonversikan ke dalam uang tunai dalam jangka waktu satu tahun. Aktiva tunai terdiri dari uang tunai dan akun jangka pendek seperti uang muka, piutang dagang, serta persediaan.
Selain menghitung nilai aktiva lancar, Anda pun perlu menghitung jumlah keseluruhan utang lancar untuk mendapatkan jumlah modal usaha yang sesuai. Utang lancar terdiri dari utang yang masih harus dibayar, utang dagang, serta wesel bayar.

2. Menghitung Besaran Modal Usaha dari Aktiva dan Utang Lancar

Misal, perusahaan Anda memiliki aktiva lancar senilai Rp100.000.000 dengan jumlah utang lancar sebesar Rp25.000.000. Untuk menghitung jumlah modal awal, Anda perlu mengurangi jumlah aktiva lancar dan utang lancar. Dari pengurangan
aktiva lancar dan utang lancar perusahaan Anda, dapat diperoleh hasil modal awal sebesar Rp75.000.000.
Jika jumlah utang lancar lebih besar ketimbang aktivanya, bisa dikatakan perusahaan Anda mengalami defisit. Kondisi defisit ini dapat menandakan perusahaan Anda membutuhkan tambahan utang jangka panjang. Selain mencari sumber dana lain, Anda dapat menjual sebagian aktiva lancar untuk menutupi defisit perusahaan.

3. Pisahkan Kebutuhan Modal Menjadi Beberapa Kategori

Untuk memudahkan alokasi modal usaha, ada baiknya kita memahami beberapa kategori modal, antara lain:
a. Modal Awal
Modal awal umumnya digunakan untuk membeli alat atau perlengkapan yang penting bagi perusahaan, misalnya gedung. Jumlahnya pun bisa jadi paling besar dibandingkan kategori modal lainnya. Saat membeli atau menyewa gedung maupun perlengkapan penunjang lainnya, utamakan nilai guna serta biaya perawatannya. Bila perlu, siapkan pula dana cadangan untuk mengantisipasi biaya perbaikan.
b. Modal Operasional
Modal operasional berkaitan dengan komponen penggerak perusahaan, seperti karyawan dan bahan baku. Perputaran modal awal biasanya terus meningkat seiring berkembangnya perusahaan. Antisipasi pula kebutuhan tempat usaha seperti biaya listrik, telepon, telepon, air, hingga retribusi.
c. Modal tak Terduga
Idealnya, Anda perlu mengalokasikan 20 persen dari keseluruhan modal usaha untuk biaya tak terduga. Adanya lokasi dana khusus untuk penanganan potensi kerugian usaha dapat menyelamatkan perusahaan dari risiko kerugian yang lebih besar.
Pengelolaan modal usaha pun harusnya menjadi bagian yang wajib Anda prioritaskan. Demi menciptakan pengelolaan modal dan dana yang terstruktur, Anda memerlukan perangkat khusus yang memiliki beragam fitur untuk memudahkan pencatatan keuangan perusahaan.
Finata hadir memberikan solusi pengelolaan keuangan perusahaan yang lebih mudah, detail, dan akurat. Dengan Finata, Anda dapat melakukan pencatatan hingga pembukuan, dan menganalisis kondisi kesehatan perusahaan berdasarkan data yang dapat diakses dengan cepat.

Comments

Popular posts from this blog

Kelebihan dan Kekurangannya Sistem Penjualan Konsinyasi

|  Feb 16, 2020 Kelebihan dan Kekurangannya Sistem Penjualan Konsinyasi Apa saja  kelebihan dan kekurangan sistem penjualan konsinyasi  itu?  Seperti yang kita tahu bahwa dalam dunia bisnis ada berbagai macam yang bisa dilakukan untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Apapun bahkan cenderung akan dilakukan baik dari metode, sistem, cara, perjanjian dan lain sebagainya agar bisa meningkatkan penjualan produk perusahaannya. Salah satu metode yang seringkali dipakai oleh para pebisnis yang ingin mendapatkan keuntungan dengan cepat adalah dengan menggunakan metode penjualan konsinyasi. Secara teori, definisi penjualan konsinyasi sendiri yaitu sebuah perjanjian yang dilakukan antara kedua belah pihak. Pihak yang memiliki barang menyerahkan barang dimilikinya pada pihak tertentu untuk menjualnya sehingga bisa mendapatkan komisi tertentu. Untuk pihak pemilik barang biasa disebut dengan consignor sedangkan untuk pihak yang dititipi disebut consignee. Hampir sam...

Cara Menentukan Upah Tenaga Kerja

|  Feb 7, 2020 Cara Menentukan Upah Tenaga Kerja Cara menentukan upah tenaga kerja  adalah salah satu yang paling sulit untuk diperkiraan. Biaya ini adalah jumlah uang yang Anda bayarkan kepada karyawan secara harian, mingguan, atau bulanan. Karena merupakan biaya konstan, perusahaan harus mengetahui dan memahami cara menghitung gaji karyawan. Ketika perusahaan membayar seseorang untuk bekerja berarti perusahaan tersebut telah membeli tenaga kerja karyawan. Perusahaan dapat menghargai tenaga kerja berdasarkan keahlian, pengalaman, dan manfaat yang diperoleh dengan meminta mereka bekerja untuk perusahaan Anda. Ada dua jenis tenaga kerja, yang dikenal sebagai biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Biaya tenaga kerja langsung merujuk pada karyawan yang bekerja dengan jumlah jam tertentu dalam seminggu. Biaya tidak langsung mencakup pekerja lepas, kontraktor yang bekerja dalam periode waktu tertentu, dan karyawan jangka pendek. Pem...